MUMPUNG PERINGATAN HARI NATAL , 25 DESEMBER sebentar lagi datang.
saya coba mengupas sedikit ilmu tentang mengucapkan SELAMAT HARI NATAL bagi seorang MUSLIM. MENGUCAPKAN SELAMAT HARI NATAL sendiri memiliki berbagai macam penafsilan hukum SBB:
1. Bila perbuatan tersebut dilakukan ada rasa senang dengan tujuan meniru mereka dalam rangka (ikut serta) syiar atas kekufuran mereka maka hukumnya kufur secara pasti.
2. Bila bertujuan ikut meramaikan hari rayanya orang kafir (tanpa memandang kekufuran mereka) hukumnya berdosa.
3. Bila tidak bertujuan seperti tersebut di atas hukumnya makruh.
MERUJUK pada keterangan kitab BUGHYATUL MURTASYIDI N I/528 dan Fataawy Ibni Hajar alhaytamy VI/153
( ﻣﺴﺄﻟﺔ : ﻱ: ( ﺣﺎﺻﻞ ﻣﺎ ﺫﻛﺮﻩ ﺍﻟﻌﻠﻤﺎﺀ ﻓﻲ ﺍﻟﺘﺰﻳﻲ ﺑﺰﻱ ﺍﻟﻜﻔﺎﺭ ﺃﻧﻪ ﺇﻣﺎ ﺃﻥ ﻳﺘﺰﻳﺎ ﺑﺰﻳﻬﻢ ﻣﻴﻼً ﺇﻟﻰ ﺩﻳﻨﻬﻢ ﻭﻗﺎﺻﺪﺍً ﺍﻟﺘﺸﺒﻪ ﺑﻬﻢ ﻓﻲ ﺷﻌﺎﺋﺮ ﺍﻟﻜﻔﺮ ، ﺃﻭ ﻳﻤﺸﻲ ﻣﻌﻬﻢ ﺇﻟﻰ ﻣﺘﻌﺒﺪﺍﺗﻬﻢ ﻓﻴﻜﻔﺮ ﺑﺬﻟﻚ ﻓﻴﻬﻤﺎ ، ﻭﺇﻣﺎ ﺃﻥ ﻻ ﻳﻘﺼﺪ ﻛﺬﻟﻚ ﺑﻞ ﻳﻘﺼﺪ ﺍﻟﺘﺸﺒﻪ ﺑﻬﻢ ﻓﻲ ﺷﻌﺎﺋﺮ ﺍﻟﻌﻴﺪ ﺃﻭ ﺍﻟﺘﻮﺻﻞ ﺇﻟﻰ ﻣﻌﺎﻣﻠﺔ ﺟﺎﺋﺰﺓ ﻣﻌﻬﻢ ﻓﻴﺄﺛﻢ ، ﻭﺇﻣﺎ ﺃﻥ ﻳﺘﻔﻖ ﻟﻪ ﻣﻦ ﻏﻴﺮ ﻗﺼﺪ ﻓﻴﻜﺮﻩ ﻛﺸﺪ ﺍﻟﺮﺩﺍﺀ ﻓﻲ ﺍﻟﺼﻼﺓ .
Bughyah al-Mustars yidiin I/528
ﻓﺎﻟﺤﺎﺻﻞ ﺃﻧﻪ ﺇﻥ ﻓﻌﻞ ﺫﻟﻚ ﺑﻘﺼﺪ ﺍﻟﺘﺸﺒﻪ ﺑﻬﻢ ﻓﻲ ﺷﻌﺎﺭ ﺍﻟﻜﻔﺮ ﻛﻔﺮ ﻗﻄﻌﺎً ﺃﻭ ﻓﻲ ﺷﻌﺎﺭ ﺍﻟﻌﻴﺪ ﻣﻊ ﻗﻄﻊ ﺍﻟﻨﻈﺮ ﻋﻦ ﺍﻟﻜﻔﺮ ﻟﻢ ﻳﻜﻔﺮ، ﻭﻟﻜﻨﻪ ﻳﺄﺛﻢ ﻭﺇﻥ ﻟﻢ ﻳﻘﺼﺪ ﺍﻟﺘﺸﺒﻪ ﺑﻬﻢ ﺃﺻﻼً ﻭﺭﺃﺳﺎً ﻓﻼ ﺷﻲﺀ ﻋﻠﻴﻪ
Fataawy Ibni Hajar alhaytamy VI/ 153
(Ibnu Toha)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar