Selasa, 04 Juni 2013

012. . HUKUM HUTANG DENGAN BAYAR LEBIH DALAM KEADAAN DHARUROT


Abdullah Kafa Bihi
Assalamu Alaikum Wr. Wb
misalnya ada seseorang sangat membutuhkan uang untuk biaya kehidupannya.... Namun cara mendapatkan uang harus menghutangnya kepada pengusaha besar yang biasa mengambil bayaran lebih ketika ada orang yang menghutang uangnya.... (kasus ini dalam keadaan dhorurat, seandainya tidak memberi bayaran lebih tidak akan dikasih htang)
yang saya tanyakan bagaimanakah hukumnya menghutang uang dengan bayaran lebih dalam keadaan dhorurot seperti di atas...?

Saya mohon pencerahan teman2 kiayi dan ustadz-ustadzah di grup ini, dan kalo ada dengan refrensinya....

JAWABAN:

Muqit Ismunoer

Wa Alaikum Salam Wr. wb

Hukum hutang sebgaimana ddalam diskripsi di atas hukumnya haram karena termasuk riba walaupun dalam keadaan dharurot.

Refrensi:
ﺑﻐﻴﺔ ﺍﻟﻤﺴﺘﺮﺷﺪﻳﻦ ﺹ 129

ﻣﺴﺄﻟﺔ :( ﺇﻋﻄﺎﺀ ﺍﻟﺮﺑﺎ ﻋﻨﺪ ﺍﻻﻗﺘﺮﺍﺽ ﻭﻟﻮ
ﻟﻠﻀﺮﻭﺭﺓ ﺑﺤﻴﺚ ﺇﻧﻪ ﺇﻥ ﻟﻢ ﻳﻌﻄﻪ ﻟﻢ ﻳﻘﺮﺿﻪ ﻻ
ﻳﺪﻓﻊ ﺍﻹﺛﻢ، ﺇﺫ ﻟﻪ ﻃﺮﻳﻖ ﺇﻟﻰ ﺣﻞ ﺇﻋﻄﺎﺀ ﺍﻟﺰﺍﺋﺪ
ﺑﻄﺮﻳﻖ ﺍﻟﻨﺬﺭ ﺃﻭ ﻏﻴﺮﻩ ﻣﻦ ﺍﻷﺳﺒﺎﺏ ﺍﻟﻤﻤﻠﻜﺔ، ﻻ
ﺳﻴﻤﺎ ﺇﺫﺍ ﻗﻠﻨﺎ ﺑﺎﻟﻤﻌﺘﻤﺪ ﺇﻥ ﺍﻟﻨﺬﺭ ﻻ ﻳﺤﺘﺎﺝ ﺇﻟﻰ
ﺍﻟﻘﺒﻮﻝ ﻟﻔﻈﺎً. ﻗﻠﺖ: ﻭﻫﺬﺍ ﺃﻋﻨﻲ ﺍﻟﻨﺬﺭ ﺍﻟﻤﺬﻛﻮﺭ
ﻓﻲ ﻫﺬﻩ ﻭﺍﻻﺳﺘﺌﺠﺎﺭ ﻓﻲ ﺍﻟﺘﻲ ﻗﺒﻠﻬﺎ ﺇﻥ ﻭﻗﻊ
ﺷﺮﻃﻬﻤﺎ ﻓﻲ ﺻﻠﺐ ﺍﻟﻌﻘﺪ ﺃﻭ ﻣﺠﻠﺲ ﺍﻟﺨﻴﺎﺭ
ﺃﺑﻄﻼ ﻭﺇﻻ ﻛﺮﻩ، ﺇﺫ ﻛﻞ ﻣﻔﺴﺪ ﺃﺑﻄﻞ ﺷﺮﻃﻪ
ﻛﺮﻩ ﺇﺿﻤﺎﺭﻩ ﻛﻤﺎ ﻓﻲ ﺍﻟﺘﺤﻔﺔ، ﻭﻫﺬﻩ ﺍﻟﻜﺮﺍﻫﺔ
ﻣﻦ ﺣﻴﺚ ﺍﻟﻈﺎﻫﺮ، ﺃﻣﺎ ﻣﻦ ﺣﻴﺚ ﺍﻟﺒﺎﻃﻦ ﻓﺤﺮﺍﻡ،
ﻛﻤﺎ ﻧﺺّ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﻔﺤﻮﻝ ﺍﻟﻤﺘﻘﻮﻥ ﻣﻦ ﺍﻟﻌﻠﻤﺎﺀ
ﺍﻟﺠﺎﻣﻌﻴﻦ ﺑﻴﻦ ﺍﻟﻈﺎﻫﺮ ﻭﺍﻟﺒﺎﻃﻦ ﻛﺎﻟﻘﻄﺐ
ﺍﻟﺤﺪﺍﺩ ﻭﻏﻴﺮﻩ، ﺇﺫ ﻛﻞ ﻗﺮﺽ ﺟﺮّ ﺭﺑﺤﺎً ﻓﻬﻮ ﺭﺑﺎ،
ﻓﺎﻧﻈﺮﻩ ﻓﻲ ﺷﺮﺡ ﺍﻟﺨﻄﺒﺔ ﻟﺒﺎﺳﻮﺩﺍﻥ.

ﻓﺘﺢ ﺍﻟﻤﻌﻴﻦ ﺑﺸﺮﺡ ﻗﺮﺓ ﺍﻟﻌﻴﻦ ﺑﻤﻬﻤﺎﺕ ﺍﻟﺪﻳﻦ
ﻓﻲ ﺑﺎﺏ ﺍﻟﺪﻳﻦ

ﻗﺎﻝ ﺷﻴﺨﻨﺎ ﺍﺑﻦ ﺯﻳﺎﺩ : ﻻ ﻳﻨﺪﻓِﻊُ ﺇِﺛْﻢُ ﺇِﻋﻄﺎﺀِ ﺍﻟﺮِّﺑﺎ
ﻋﻨﺪَ ﺍﻹِﻗْﺘِﺮﺍﺽِ ﻟﻠﻀُّﺮﻭﺭَﺓ ، ﺑﺤﻴُﺚَ ﺃَﻧﻪ ﺇِﻥ ﻟﻢ ﻳﻌﻂِ
ﺍﻟﺮِّﺑﺎ ﻻ ﻳَﺤْﺼُﻞُ ﻟَﻪُ ﺍﻟﻘَﺮْﺽ. ﺇﺫ ﻟﻪ ﻃَﺮﻳﻖ ﺇِﻟﻰ
ﺇﻋﻄﺎﺀِ ﺍﻟﺰﺍﺋِﺪِ ﺑِﻄَﺮﻳﻖِ ﺍﻟﻨَّﺬْﺭِ ﺃَﻭْ ﺍﻟﺘَّﻤْﻠِﻴﻚِ، ﻻﺳﻴﻤﺎ
ﺇﺫﺍ ﻗُﻠﻨﺎ ﺍﻟﻨَّﺬﺭ ﻻ ﻳﺤﺘﺎﺝُ ﺇِﻟﻰ ﻗﺒﻮﻝٍ ﻟﻔﻈﺎً ﻋﻠﻰ
ﺍﻟﻤﻌﺘﻤﺪ. ﻭﻗﺎﻝ ﺷﻴﺨﻨﺎ: ﻳﻨﺪﻓﻊ ﺍﻹِﺛﻢُ ﻟﻠﻀَّﺮﻭﺭﺓِ

Link Diskusi Asal:


Via PC:
---------------------------

==================
Via m.facebook.com/Ponsel:
----------------------------------



(DIKOREKSI)

Tidak ada komentar :

Posting Komentar